Suatu Renungan tentang Hakikat Kaya dan Faqir
. . . .
Ilahi
kefakiranku tak kan terkayakan kecuali dengan cinta dan kebaikan-Mu
ketakutanku tak kan tertenangkan kecuali dengan kepercayan-Mu
keinginanku tak kan terpenuhi kecuali dengan anugerah-Mu
keperluanku tak kan tertutupi kecuali dengan karunia-Mu
kebutuhanku tak kan tercapai oleh selain-Mu
. . . .
Zainal Abidin
Di saat krisis semacam ini masih bisakah kita melantunkan doa seperti kutipan bait di atas?
Membicarakan kekayaan atau sesuatu yang mengenainya di saat krisis ekonomi mungkin mengundang pertanyaan di benak kita, masih adakah orang yang merasa kaya saat ini?
Pengertian orang kaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah 1) orang yang mempunyai banyak harta; 2) berkuasa; 3) mengandung banyak sesuatu/harta. Bila kita gunakan definisi tersebut, nampaknya kita masih akan melihat orang-orang kaya tersebut. Namun bila kita tanyai mereka satu-per satu belum tentu yang bersangkutan ‘merasa kaya’!.
Perasaan kaya, merasa cukup atas yang dimiliki adalah suatu sifat mulia. Seseorang yang merasa cukup atas apa yang telah diterimanya dari Allah SWT pada umumnya akan terhindar dari keserakahan, ketamakan, rasa iri terhadap kesenangan orang lain.